Batam (AKB) - Aset tari tradisional Makyong akan ditetapkan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai milik Negara Republik Indonesia khususnya Bintan, hal tersebut dikatakan Bupati Bintan, Ansar Ahmad disela acara Festival Seni dan tari Se-kabupaten Bintan.
Ansar menyebut Penetapan seni dan tari Makyong oleh UNESCO ini akan berlangsung di Paris-Perancis. Mak Yong merupakan seni teater tradisional masyarakat Melayu yang sampai sekarang masih digemari dan sering dipertunjukkan sebagai dramatari dalam forum internasional. Di zaman dulu, pertunjukan mak yong diadakan orang desa di pematang sawah selesai panen padi.
Dengan diakui oleh duna internasional, Kekayaan budaya Melayu tersebut menurut Ansar cukup potensial untuk dijadikan magnet wisata didaerah Bintan, apalagi menurutnya kunjungan wisatawan meningkat dari tahun ke tahun. "Kita bersyukur kunjungan wisata kita meningkat sekitar 80 ribu wisatawan dari tahun sebelumnya, dimana tahun 2010 lalu terdata sebanyak 483 ribu orang turis baik lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Bintan, dan 90% diantaranya merupakan turis mancanegara. Untuk menunjang rencana pembangunan di bidang pariwisata, maka pemerintah Kabupaten Bintan berupaya terus melestarikan khasanah budaya yang dimiliki," ungkap Ansar.
Festival tari se- Kabupaten Bintan yang diadakan di Gedung Nasional Sabtu malam, (2/4) yang diadakan di gedung nasional, Tanjunguban menurutnya juga merupakan salah satu gelaran yang positif bagi pengembangan khasanah budaya di Bintan. Ansar mengharapkan budaya daerah yang ada saat ini pun agar dapat dikembangkan dengan dengan berbagai kreasi baru agar mampu menjangkau pasar wisata dunia.
Saya menugaskan kepada dinas pariwisata untuk terus mengemas festival seni tari ini dengan baik agar dapat terus kita laksanakan di Kabupaten Bintan, kedepan festival ini tidak hanya kita laksanakan di kecamatan tapi juga di setiap tempat-tempat wisata di Bintan," ungkap Ansar.
Acara festival tari kreasi ini pun sebenarnya juga merupakan persiapan menghadapi parade tari tingkat provinsi dan tingkat Nasional kedepan. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan Drs. Raja Muhamma Akip ang juga ketua Pelaksana kegiatan tersebut, ada 17 sanggar seni dan tari yang terus berkembang dan berpartisipasi mengikuti festival ini.
Akip mengharapkan festival seni dan tari ini dapat menjadi media dan ruang untuk sanggar-sanggar yang ada di Bintan, selain untuk beradu dan berkompetensi juga dalam memperkaya khasanah budaya daerah. Sanggar seni dan tari Kreasi Guru dari Kecamatan Bintan Timur menjadi yang terbaik dalam gelaran ini dengan menampilkan kreasi gerak tari yang diberi judul Menyomek.
Menyomek (memancing sotong) sendiri merupakan salah satu kearifan lokal dan tradisi penangkapan ikan ramah lingkungan yang masih dipertahankan masyarakat melayu saat ini. Menyomek dilakukan pada malam hari di musim sotong yaitu musim barat. Pelaksanaannya harus disiplin, terampil dan tertib dengan menggunakan alat tradisional. Dari kebiasaan masyarakat Melayu ini sanggar Kreasi Guru mengubahnya dalam bentuk gerak tari kreasi. [trb]
Ansar menyebut Penetapan seni dan tari Makyong oleh UNESCO ini akan berlangsung di Paris-Perancis. Mak Yong merupakan seni teater tradisional masyarakat Melayu yang sampai sekarang masih digemari dan sering dipertunjukkan sebagai dramatari dalam forum internasional. Di zaman dulu, pertunjukan mak yong diadakan orang desa di pematang sawah selesai panen padi.
Dengan diakui oleh duna internasional, Kekayaan budaya Melayu tersebut menurut Ansar cukup potensial untuk dijadikan magnet wisata didaerah Bintan, apalagi menurutnya kunjungan wisatawan meningkat dari tahun ke tahun. "Kita bersyukur kunjungan wisata kita meningkat sekitar 80 ribu wisatawan dari tahun sebelumnya, dimana tahun 2010 lalu terdata sebanyak 483 ribu orang turis baik lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Bintan, dan 90% diantaranya merupakan turis mancanegara. Untuk menunjang rencana pembangunan di bidang pariwisata, maka pemerintah Kabupaten Bintan berupaya terus melestarikan khasanah budaya yang dimiliki," ungkap Ansar.
Festival tari se- Kabupaten Bintan yang diadakan di Gedung Nasional Sabtu malam, (2/4) yang diadakan di gedung nasional, Tanjunguban menurutnya juga merupakan salah satu gelaran yang positif bagi pengembangan khasanah budaya di Bintan. Ansar mengharapkan budaya daerah yang ada saat ini pun agar dapat dikembangkan dengan dengan berbagai kreasi baru agar mampu menjangkau pasar wisata dunia.
Saya menugaskan kepada dinas pariwisata untuk terus mengemas festival seni tari ini dengan baik agar dapat terus kita laksanakan di Kabupaten Bintan, kedepan festival ini tidak hanya kita laksanakan di kecamatan tapi juga di setiap tempat-tempat wisata di Bintan," ungkap Ansar.
Acara festival tari kreasi ini pun sebenarnya juga merupakan persiapan menghadapi parade tari tingkat provinsi dan tingkat Nasional kedepan. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan Drs. Raja Muhamma Akip ang juga ketua Pelaksana kegiatan tersebut, ada 17 sanggar seni dan tari yang terus berkembang dan berpartisipasi mengikuti festival ini.
Akip mengharapkan festival seni dan tari ini dapat menjadi media dan ruang untuk sanggar-sanggar yang ada di Bintan, selain untuk beradu dan berkompetensi juga dalam memperkaya khasanah budaya daerah. Sanggar seni dan tari Kreasi Guru dari Kecamatan Bintan Timur menjadi yang terbaik dalam gelaran ini dengan menampilkan kreasi gerak tari yang diberi judul Menyomek.
Menyomek (memancing sotong) sendiri merupakan salah satu kearifan lokal dan tradisi penangkapan ikan ramah lingkungan yang masih dipertahankan masyarakat melayu saat ini. Menyomek dilakukan pada malam hari di musim sotong yaitu musim barat. Pelaksanaannya harus disiplin, terampil dan tertib dengan menggunakan alat tradisional. Dari kebiasaan masyarakat Melayu ini sanggar Kreasi Guru mengubahnya dalam bentuk gerak tari kreasi. [trb]
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !